Aviation Knowledge


AVIATION KNOWLEDGE

Adalah Pengetahuan yang memberikan informasi tentang semua kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan wilayah udara, pesawat, bandara, tentang angkutan udara, keamanan dan keselamatan penerbangan, dan kegiatan terkait lainnya serta fasilitas pendukung.
Penerbangan adalah salah satu sarana transportasi untuk angkutan manusia maupun barang melalui udara. Operasi penerbangan harus sesuai dengan aturan dan regulasi yang diatur oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sebagai kata lain untuk transportasi, penerbangan juga didukung oleh sarana fasilitas seperti pesawat, fasilitas bandara, aturan dan prosedur serta peralatan pendukung yang sangat berguna untuk keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa penerbangan.
Secara garis besar, pengetahuan ini dikelompokkan menjadi:
Terminologi
Airport
Fasilitas Air Traffic Safety
Fasilitas Bandara Keamanan dan Keselamatan
Layanan Peralatan Pendukung (GSE)
Aircraft Structure

Semua kegiatan di bandara termasuk pergerakan pesawat diatur dan dikelola serta menjadi tanggung jawab pengelola bandara, sementara untuk kelancaran kegiatan operasi penerbangan secara terpadu dikelola oleh perusahaan penerbangan, perusahaan ground handling, unit pemandu penerbangan dan lain-lain.
Pengetahuan ini disusun untuk melengkapi pengetahuan karyawan maskapai penerbangan yang bekerja di bandara.


I. TERMINOLOGI

Bab ini berisi beberapa kosa-kata yang sering digunakan dalam industri penerbangan. Kata - kata mungkin memiliki arti khusus yang berkaitan dengan kegiatan penerbangan. Panduan berikut memiliki makna dan dijelaskan di bawah ini:

Aerodrome/Airport (Bandar Udara)
Adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Bandar Udara Perairan (Waterbase)
Adalah Bandar Udara yang digunakan untuk keberangkatan, kedatangan atau pergerakan pesawat udara seaplane

Aerodrome Fasility and Equipment
Adalah semua fasilitas dan peralatan baik di dalam maupun di luar batas-batas bandar udara, yang dibangun atau dipasang (di instalasi) dan dipelihara untuk tujuan melayani kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat udara, termasuk pelayanan darat pesawat udara.

Aerodrome Operator
Dalam kaitannya dengan bandar udara bersertifikat, pemegang Sertifikat Aerodrome untuk lapangan terbang itu adalah operator bandar udara.

Aerodrome alternate.
Sebuah bandar udara alternative untuk mendarat, dimana pesawat tidak dapat mendarat dibandara tujuan karena tidak mungkin untuk didarati.

Aerobridge
Jembatan yang menghubungkan bangunan ruang tunggu penumpang untuk kegiatan keluar dan  masuknya penumpang kedalam pesawat.

Aircraft
Adalah pesawat ber mesin yang mendapatkan dukungan udara di atmosfer dari reaksi udara selain reaksi udara terhadap permukaan bumi.

Airborne
Saat ketika pesawat lepas landas pada landasan pacu dan mengudara dengan kekuatan sendiri.

Airborne Mechanic
Adalah seorang teknisi yang ditugaskan oleh perusahaan penerbangan untuk ikut serta dalam misi penerbangan dan menempati seat didalam cockpit pesawat bersama pilot dan co pilot selama penerbangan.

Aircraft Operation Certificate (AOC)
Sebuah sertifikat yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan untuk operator dalam melaksanakan kegiatan operasi angkutan udara niaga tertentu.

Aircraft Operating Manual
Adalah sebuah manual yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat pesawat, diterima oleh Negara Operator, mengandung Normal Operation Prosedur, Abnormal dan Emergency Prosedur, Checklist, Aircraft Limitation, informasi kinerja, rincian sistem pesawat dan bahan lain yang relevan dengan pengoperasian pesawat terbang.

Aircrew
Semua orang ditugaskan untuk melaksanakan suatu misi penerbangan dari satu bandara ke bandara lainnya, diantaranya Cockpit Crew, Flight Attendant, Airborne Mechanic, dan Load Master

Air Operator Certificate (AOC).
Sebuah sertifikat otorisasi yang dikeluarkan oleh Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara untuk perusahaan penerbangan melaksanakan operasi angkutan udara niaga tertentu.

Airport Certificate
Sebuah sertifikat yang dikeluarkan oleh otoritas dibawah Departement Perhubungan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk pengoperasian suatu bandar udara.

Airport Tax
Adalah Tax atau biaya yang dipungut oleh Pengelola Bandara kepada penumpang.

Airspace
Adalah batas wilayah hukum udara di atas wilayah daratan dan perairan dari suatu Negara.

Air-taxiing.
Gerakan sebuah helikopter / VTOL diatas permukaan sebuah lapangan terbang, biasanya dalam ground effect dan pada kecepatan darat biasanya kurang dari 37 km / h (20 kt).

Airtime
Adalah waktu yang ditentukan mulai saat pesawat lepas landas untuk mengudara dan sampai  pesawat menyentuh landasan pacu saat mendarat.

Air Transport
Adalah kegiatan menggunakan pesawat untuk mengangkut penumpang, kargo dan / atau pos dalam satu atau lebih perjalanan dari satu bandara ke bandara yang lain.

Air Traffic
Berarti pesawat yang beroperasi di udara atau di permukaan bandara, termasuk kegiatan loading dan area parkir atau Semua pesawat dalam penerbangan atau operasi pada daerah manuver dari sebuah lapangan terbang.

Air traffic control (ATC)
Adalah kontrol lalu lintas udara (ATC) merupakan layanan yang disediakan oleh pengelola bandara untuk pengendalian pesawat baik didarat maupun diudara untuk keselamatan penerbangan. Tujuan utama dari sistem ATC di seluruh dunia  adalah untuk memberikan batasan atau jarak satu pesawat dengan pesawat lainnya untuk mencegah terjadinya tabrakan baik didarat maupun diudara, untuk mengatur dan memperlancar arus lalu lintas, dan untuk menyediakan informasi dan dukungan lainnya kepada pilot ketika melakukan penerbangan dan bertanggung jawab pada semua pergerakan pesawat.

Altitude
Ketinggian Terbang vertikal dari permukaan laut, suatu titik atau sebuah objek dianggap sebagai titik, diukur dari permukaan laut (MSL).

Apron
Adalah daerah tertentu pada bandar udara didarat  yang digunakan untuk tempat naik turun penumpang, bongkar muat kargo atau pos, pengisian bahan bakar, parkir atau perawatan pesawat udara.


Auxiliary Power Unit (APU)
Adalah mesin yang terdiri dari kompresor, turbin, dan bagian aksesori drive. Hal ini dipasang dalam kompartemen tahan api yang terletak di ekor pesawat. APU berfungsi sebagai satu Unit penghasil aliran listrik untuk menghidupkan mesin pesawat, dan pendingin pesawat saat di Apron. Daya listrik untuk menghidupkan APU berasal dari Battery pesawat.

Baggage (Bagasi)
Barang-barang penumpang yang ukuranya tidak melebihi dari aturan yang telah ditetapkan oleh operator dimuat sebagai bagasi setelah melalui pemeriksaan.

Baggage Tag (Label bagasi)
Tag atau label yang melekat pada bagasi berisi nomor tag, nomor penerbangan dan tujuan,

Boarding
Boarding adalah istilah untuk menggambarkan masuknya penumpang dari ruang tunggu menuju ke dalam pesawat dan berakhir sampai penumpang duduk pada kursi yang telah ditentukan dan penutupan pintu pesawat.

Boarding pass
Sebuah boarding pass adalah dokumen yang disediakan oleh maskapai penerbangan pada saat penumpang check-in dan diberikan boarding pass, untuk naik kedalam pesawat. Minimum  mengidentifikasi nama penumpang, nomor penerbangan, nomor tempat duduk dalam pesawat, tanggal dan waktu yang dijadwalkan untuk keberangkatan. Dalam beberapa kasus dapat melaksanakan check-in "on-line" dan mencetak boarding pass sendiri.

Cabin
Ruang dalam pesawat yang dirancang khusus untuk mengangkut penumpang.

Cabin Baggage
Bagasi yang dibawa oleh penumpang ke dalam kabin pesawat .Ada peraturan untuk memungkinkan membawa bagasi kabin.

Cabin Pressure Altitude
Tekanan pada ketinggian pesawat sesuai dengan tekanan dalam kabin pesawat selama penerbangan.


Cargo
Produk atau barang yang diangkut oleh operator penerbangan di samping penumpang .

Cargo Compartment
Ruang dalam pesawat yang digunakan untuk bagasi dan kargo. (Terletak pada bagian bawah pesawat dan dibagi menjadi beberapa bagian)

Certificate
adalah dokumen yang dikeluarkan oleh, atau atas nama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang menegaskan standar regulasi seperti yang dijelaskan dalam dokumen, telah dipenuhi. Sertifikat tidak menyampaikan otoritas untuk bertindak.

Check-in Counter
Tempat di mana penumpang menyerahkan tiket untuk melapor keberangkatannya, dan dicocokan dengan identitas penumpang apakah sesuai dengan ticket yang tertera, dan untuk menimbang bagasi yang dibawa dalam penerbangan tersebut, setelah Check-in penumpang mendapatkan Boarding pass dan Claim Tag Bagage.

Claim Tag
Adalah sebuah label bagasi yang disimpan oleh penumpang, yang digunakan untuk mengidentifikasi bagasi mereka untuk diperiksa oleh petugas ditempat kedatangan.

Clearway
Sebuah wilayah persegi panjang yang didefinisikan di atas tanah atau air di bawah kendali otoritas yang tepat, dipilih atau disiapkan sebagai daerah yang cocok di mana pesawat dapat membuat sebagian dari pendakian awal ke ketinggian tertentu

Cockpit
Area tempat kerja pilot, di mana selama penerbangan pesawat dikontrol atau dikendalikan oleh pilot, yang terletak di bagian depan pesawat .

Cockpit Crew Member
Adalah sebuah team dari awak pilot yang diberikan tugas untuk mengendalikan pesawat selama waktu penerbangan terdiri dari:
Pilot In Command : Adalah seorang Captain yang memimpin misi pada penerbangan tersebut.
Co -Pilot : Adalah seorang First Officer yang tugasnya membantu PIC selama misi penerbangan tersebutt sebelah kanan .
Enlarge Crew : Pilot tambahan yang ditugaskan biasanya untuk penerbangan jarak jauh.

Competency Check
Setiap pemeriksaan operasional yang dibutuhkan dilakukan pada karyawan perusahaan (selain awak pesawat), oleh Direktorat Kelaikan Udara untuk melakukan cek

Consignment
Satu atau lebih paket barang berbahaya yang diterima oleh operator dari satu pengirim pada satu waktu dan pada satu alamat, receipted dalam satu lot dan pindah ke satu penerima pada satu alamat tujuan.

Connecting Flight
Adalah Penerbangan lanjutan setelah mendarat dan dilanjutkan dengan menggunakan Airline lain atau Airline yang sama.

Crew Member
Sebuah team terdiri dari Pilot, Awak Kabin, Teknisi dan atau Flight Operation Officer yang ditugaskan untuk melakukan tugas di dalam pesawat terbang selama kurun waktu penerbangan.

Dangerous Goods.
Artikel atau zat yang mampu berpose risiko terhadap kesehatan, keselamatan, properti atau lingkungan dan yang ditampilkan dalam daftar barang berbahaya dalam Petunjuk Teknis atau yang diklasifikasikan menurut Instruksi.

Deportee
Penumpang dari suatu Negara yang on board didalam pesawat, karena alasan keamanan maka penumpang tersebut dikembalikan kenegara asal.

Emergency Light
Bila terjadi keadaan “Darurat”, Kapten akan menyalakan lampu darurat sebanyak 3 kali untuk memperingatkan awak kabin, bahwa pesawat akan mendarat darurat.

Emergency Locator Transmitter (ELT).
Sebuah istilah umum yang menggambarkan peralatan yang menyiarkan sinyal berbeda pada frekuensi yang ditunjuk dan, tergantung pada aplikasi, dapat secara otomatis diaktifkan oleh hentakan atau diaktifkan secara manual. Sebuah ELT mungkin salah satu dari berikut:

Executive Lounge
Adalah ruang tunggu di dalam gedung terminal yang khusus disiapkan untuk penumpang kelas eksekutif.

Flight Attendant
Adalah Pramugari atau awak kabin yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan dan menjamin keamanan dan keselamatan penumpang didalam pesawat.
• Primary Flight Attendant
Mereka adalah awak kabin utama yang bila tugas terbang selalu menduduki kursi dekat dengan pintu darurat, dan bertanggung jawab untuk evakuasi penumpang bila terjadi keadaan darurat.
Assisting  Flight Attendant
Mereka berada di samping awak kabin utama dan menduduki kursi dekat dengan  pintu darurat, dan membimbing arus penumpang selama evakuasi darurat .
Dalam hal awak primer lumpuh, "assisting flight attendant" akan mengambil alih tugas sebagai crew evacuation primer

Flight Crew
Adalah Pilot dan Co-pilot yang diberikan tugas untuk melaksanakan penerbangan dan bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan penumpang serta pesawat yang dikendalikannya.
PIC  adalah Pilot in Command atau pimpinan dalam misi penerbangan tersebut.
FO adalah First Officer yang bertugas membantu PIC selama misi penerbangan tersebut.

Flight Dispatcher
Orang yang diberikan tanggung jawab oleh operator/airline untuk melaksanakan pemberangkatan pesawat. Seorang Dispatcher biasanya personil yang mempunyai License untuk melaksanakan tugas, dan berkoordinasi dengan pilot-in-command, Tugas dispatcher penerbangan mencakup menyiapkan operational flight plan, atc flight plan, weather forecast., notam, load trim sheet, mengatur bongkar muat barang pada pesawat udara;  dan tugas-tugas lainnya dalam suatu perencanaan penerbangan.

Flight Level
Ketinggian jelajah terbang, yaitu ketinggian terbang dihitung mulai di atas permukaan laut di mana pesawat tersebut dioperasikan.

Forecast
Pernyataan kondisi meteorologi yang diharapkan untuk waktu tertentu atau periode, dan untuk daerah tertentu atau bagian dari wilayah udara.

Ground Handling Agent
Adalah perusahaan Agen yang ditunjuk oleh operator udara untuk melakukan kegiatan penanganan pesawat, penumpang, bagasi dan cargo serta pos sampai pesawat melaksanakan pushback.

Ground Time
Adalah waktu pesawat berhenti di Appron diantara waktu kedatangan dan waktu keberangkatan berikutnya.

Hatrack
Adalah tempat penyimpanan barang penumpang yang dibawa kedalam pesawat, biasanya terletak di atas kursi penumpang.

Hazard
Berarti suatu keadaan, obyek atau kegiatan dengan potensi menyebabkan luka terhadap orang, kerusakan terhadap peralatan atau struktur, kehilangan materi, atau pengurangan kemampuan untuk melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan

Infant
Adalah Seseorang bayi yang belum mencapai usia 2 tahun

Jump Seat
Kursi lipat yang digunakan oleh awak pesawat saat take off dan landing

Last Minutes Change
Adalah Perubahan jumlah penumpang/cargo pada saat pesawat sudah akan berangkat

Lavatory
Kata lain untuk toilet

Load factor
Rasio beban tertentu untuk berat total pesawat. Beban ditentukan dinyatakan dalam salah satu dari berikut: gaya aerodinamika, kekuatan inersia, reaksi didarat atau udara.

Lost and Found
Counter atau unit yang menangani bagasi hilang.

Luggage Bin
Penyimpanan yang terletak di atas kursi penumpang , yang digunakan oleh penumpang untuk menempatkan bagasi kabin mereka

Manouvering Area
Adalah bagian dari bandar udara yang digunakan untuk tinggal landas (take off), mendarat, dan bergerak di landas penghubung (taxiway) oleh pesawat udara, kecuali apron (apron tidak termasuk daerah manuver).

Medivac
Operator khusus untuk membawa orang sakit yang akan menjalani perawatan kesehatan dengan menggunakan pesawat komersil dengan penumpang lainnya, mereka menempati bagian depan kabin, tergantung pada ketersediaan ruang, dan kepala menghadap ke depan.

Movement Area
Adalah bagian bandar udara yang dipergunakan untuk lepas landas, mendarat dan bergerak (taxiing) oleh pesawat udara, yang terdiri dari daerah manuver dan apron.

NOTAM
Sebuah pemberitahuan yang didistribusikan oleh sarana informasi telekomunikasi yang berisi mengenai pembentukan, kondisi atau perubahan dalam fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau bahaya, pengetahuan yang tepat waktu yang sangat penting untuk personil yang berhubungan dengan operasi penerbangan

Observer
Pilot tambahan untuk melakukan tugas observasi pada penerbangan tersebut, dan terdaftar pada manifest pada penerbangan tersebut, mendapatkan tempat duduk seperti penumpang biasa duduk apabila masa tugas melebihi 6 jam.

Obstacle
adalah objek benda tetap (permanen atau sementara) dan objek benda bergerak, atau bagian dari keduanya, yang terletak pada suatu wilayah yang digunakan untuk pergerakan pesawat udara di permukaan atau yang ketinggiannya melebihi permukaan tertentu yang dimaksudkan untuk menjaga keselamatan pesawat udara yang sedang dalam penerbangan (in flight).

Passenger Handling
Semua aktivitas di bandara yang menangani penumpang mulai dari penjualan tiket, check in, penanganan khusus (jika diperlukan), ruang tunggu, informasi, dan di stasiun kedatangan, transit room, transfer desk, pengambilan bagasi dan lost and found.

Passenger Service Unit
Adalah peralatan yang terdapat didalam pesawat, yang dapat digunakan oleh penumpang pesawat bila terjadi keadaan darurat selama penerbangan.

Passenger Seat
Kursi penumpang yang dilengkapi dengan sabuk pengaman yang digunakan selama penerbangan.

Pushback
Dalam penerbangan, pushback merupakan prosedur bandara di mana pesawat didorong ke belakang jauh dari gerbang bandara dengan daya eksternal. Pushbacks dilakukan oleh petugas khusus, dengan menggunakan kendaraan low-profile yang disebut traktor pushback atau kapal tunda.

Pushback Car
Mobil atau traktor yang digunakan untuk melakukan pushback pesawat.

Safety
berarti suatu keadaan dimana resiko luka terhadap orang atau kerusakan harta benda dikurangi sampai pada, dan dipertahankan di bawah, suatu tingkat yang dapat diterima melalui suatu proses berkelanjutan dari identifikasi ancaman dan manajemen resiko yang berkelanjutan.

Security Item
Semua hal yang dianggap sebagai senjata atau dapat digunakan untuk menyerang atau memiliki bentuk seperti senjata termasuk senjata mainan.

Structural Seat
Adalah kursi yang dilengkapi dengan sabuk pengaman khusus biasanya digunakan oleh pilot selama melaksanakan tugas terbang.

Tiket
Sebuah tiket penerbangan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah maskapai penerbangan atau agen perjalanan, untuk mengkonfirmasi bahwa seseorang telah membeli ticket dengan kepastian berangkat  pada penerbangan tersebut. Dokumen ini kemudian digunakan untuk mendapatkan boarding pass, di bandara.

Touch Down
Saat ketika roda pesawat menyentuh landasan pacu dalam proses pendaratan.

Transfer Desk
Adalah tempat dimana penumpang tiba dari stasiun awal dan akan melanjutkan penerbangan ke stasiun lainnya dengan menggunakan operator yang sama atau operator lainnya.

Transit Passenger
Penumpang yang berhenti di stasiun dan menunggu penerbangan lanjutan pada hari yang sama.

Transit Room
Ruang di bandara yang digunakan oleh penumpang pesawat untuk beristirahat dan menunggu keberangkatan berikutnya.

Transit Time
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menunggu di sebuah stasiun transit, mulai dari kedatangan sampai keberangkatan kembali, yang merupakan bagian dari satu rangkaian tugas.

Turbulence
Situasi saat pesawat dalam penerbangan memasuki kondisi cuaca buruk

Uncompanied Minors (U/M)
Anak-anak yang bepergian tanpa orang tua atau pendamping, perlu perhatian dan pelayanan khusus.


IATA / 3 letter and ICAO/4 letter  code bandara dan kota di Indonesia :

IATA
Nama Bandara dan Kota
ICAO

AMQ
Bandar Udara Pattimura, Ambon
WAPP

BDJ
Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor, Banjarmasin
WAOO

BDO
Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung
WICC

BEJ
Bandar Udara Internasional Kalimarau, Berau
WALK

BKS
Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
WIPL

BMU
Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima
WADB

BPN
Bandar Udara Internasional Sepinggan, Balikpapan
WALL

BTH
Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam
WIDD

BTJ
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda , Banda Aceh
WITT

CGK
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang
WIII

CXP
Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap
WIHL

DJB
Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi
WIPA

DPS
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar
WADD

FKQ
Bandar Udara Torea, Fakfak
WASF

GNS
Bandar Udara Binaka, Gunung Sitoli
WIMB

GTO
Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo
WAMG

HLP
Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
WIHH

JOG
Bandar Udara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta
WARJ

KDI
Bandar Udara Internasional Haluoleo, Kendari
WAWW

KMU
Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Medan
WIMM

KNG
Bandar Udara Utarom, Kaimana
WASK

KOE
Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur
WATT

LOP
Bandar Udara Internasional Praya, Lombok Tengah
WADL

MDC
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado
WAMM

MKW
Bandar Udara Rendani, Manokwari
WASR

MLG
Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang


MWK
Bandar Udara Matak, Pal Matak


NTX
Bandar Udara Ranai, Natuna


PDG
Bandar Udara Internasional Minangkabau, Kota Padang
WIPT

PGK
Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang
WIPK

PKN
Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun


PKU
Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
WIBB

PKY
Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya
WIOP

PLM
Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
WIPP

PLW
Bandar Udara Mutiara, Palu
WAML

PNK
Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak
WIOO

SOC
Bandar Udara Internasional Adisumarmo, Solo
WARQ

SOQ
Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong
WASS

SRG
Bandar Udara Internasional Achmad Yani, Semarang
WARS

SRI
Bandar Udara Temindung, Samarinda


SUB
Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya
WARR

SWQ
Bandar Udara Brangbiji, Sumbawa Besar


TJQ
Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin , Tanjung Pandan
WIOD

TKG
Bandar Udara Radin Inten II, Bandar Lampung
WICT

TNJ
Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang
WIDN

TRK
Bandar Udara Internasional Juwata, Tarakan


TTE
Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate


UPG
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar
WAAA

WGP
Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, Waingapu


WMX
Bandar Udara Wamena, Wamena


II. AIRPORT

Bandara merupakan suatu lokasi di mana pesawat seperti pesawat sayap tetap, helikopter, balon udara dapat lepas landas dan mendarat. Pesawat dapat disimpan atau dipertahankan di bandara. Sebuah bandara terdiri dari setidaknya satu permukaan seperti landasan pacu yang digunakan pesawat untuk lepas landas dan mendarat, helipad, atau permukaan air.
Bandara International memiliki layanan tetap dari beberapa kantor pemerintahan, bangunan seperti menara kontrol, hanggar dan bangunan terminal, fasilitas pelayanan penumpang seperti  restaurant dan lounge, juga terdapat fasilitas kerja airlines.

AERODROME/AIRSTRIP

Sebuah lapangan terbang (airstrip) adalah sebuah area tertentu di daratan atau air (termasuk landasan pacu, taksi way, apron, bangunan, instalasi, dan peralatan) yang dimaksudkan dan digunakan baik seluruhnya atau sebagian untuk tempat parkir pesawat, pemeliharaan, kedatangan, keberangkatan. Ketika digunakan dalam ketentuan yang berkaitan dengan rencana penerbangan dan pelayanan lalu lintas udara, mencakup situs selain aerodromes yang dapat digunakan oleh beberapa jenis pesawat (misalnya, helikopter, pesawat amfibi, atau balon).

Pada setiap Airport terdapat kantor meteorology, yang terletak di didalam maupun diluar area Bandara yang ditunjuk untuk menyediakan layanan penyediaan sarana informasi mengenai keadaan cuaca agar penerbangan dapat berjalan dengan normal dan safety.


Tanda Aerodrome

1 Operator dari sebuah bandar udara bersertifikat harus menandai bidang berikut dari bandar udara sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Manual Standar:
a. area pergerakan;
b. area cadang
c. setiap daerah dalam pekerjaan pada atau dekat daerah pergerakan.

2. Operator harus memastikan bahwa semua tanda aerodrome ditbuat sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Manual Standar.

Airport dibagi menjadi dua bagian :



Airside
adalah bandara di mana tidak semua orang / kendaraan diizinkan masuk karena alasan keamanan, yang termasuk Arside adalah area dimana penumpang dan barang diperiksa oleh petugas keamanan bandara, area check-in, ruang tunggu keberangkatan, area bagasi, ruang kedatangan dan pengambilan bagasi, apron, taxiway, runway. Dalam ruang keberangkatan dilengkapi dengan, ruang tunggu, toko dan ruang transit, ruang VIP. Ruang kedatangan dilengkapi dengan meja transfer, klaim bagasi. Internasional Airport ruang keberangkatan terpisah dari ruang kedatangan.

Landside
merupakan daerah yang masih terbuka untuk umum, yang meliputi landside. :
tempat parkir mobil, ruang tunggu pengantar, kantor, penjualan tiket.



Kepadatan lalu lintas bandar udara.
a) Light. Dimana jumlah pergerakan pada jam sibuk rata-rata tidak lebih dari 15 per landasan pacu atau biasanya kurang dari 20 jumlah gerakan aerodrome.
b) Medium. Dimana jumlah pergerakan pada jam sibuk rata-rata adalah dari urutan 16 sampai 25 per runway atau biasanya antara 20 sampai 35 jumlah gerakan aerodrome.
c) Heavy. Dimana jumlah pergerakan pada jam sibuk rata-rata adalah dari urutan 26 atau lebih per landasan pacu atau biasanya lebih dari total 35 gerakan aerodrome.


AIRPORT FACILITY :

Terminal Building

Terminal Penumpang
Terminal penumpang merupakan bagian dari bandara yang ditujukan untuk layanan penumpang , baik keberangkatan penumpang dan kedatangan, transit dan transfer.

Cargo Terminal
Adalah sebuah bangunan yang khusus digunakan untuk pengiriman dan penerimaan kargo atau barang-barang, termasuk angkutan Pos.

Gedung Operasional
Bangunan operasional berfungsi sebagai pusat dari semua kegiatan operasi penerbangan, baik pesawat yang masih dalam penerbangan maupun pesawat di Apron yang akan melaksanakan penerbangan.

Pengawas Lalu Lintas Udara
Lalu lintas menara kontrol udara adalah tempat di mana pengawasan lalu lintas udara dan penyediaan informasi penerbangan untuk mencegah terjadinya tabrakan antara pesawat diudara dan antara pesawat dengan kendaraan lain di Apron. Untuk memudahkan komunikasi antara menara kontrol dengan pilot yang sedang melakukan penerbangan.

Hangar
Bangunan untuk fasilitas perbaikan pesawat, baik yang dimiliki oleh perusahaan penerbangan atau perusahaan yang mengkhususkan diri dalam bidang perbaikan pesawat.


Airport Fire Brigade Service
Bangunan untuk fasilitas pemadam kebakaran.

Flight Kitchen
Adalah bangunan untuk perusahaan Catering pemasok jasa katering untuk pesawat.

Fuel Farm
Bangunan untuk pemasok fasilitas bahan bakar pesawat.

Bangunan untuk instalasi listrik, air dan telepon

Bangunan Kantor Pemerintah (CIQ)

Bangunan untuk fasilitas kesehatan

Kantor, toko-toko, restoran dll


B. Runway
Menurut ICAO runway adalah  "Sebuah wilayah persegi panjang yang didefinisikan pada aerodrome lahan yang disiapkan untuk pesawat melakukan pendaratan dan lepas landas " Permukaan Landas pacu buatan manusia (aspal, beton, atau campuran keduanya) atau permukaan alami (rumput, tanah, kerikil, dll).


Runway Number
Landas pacu diberi nama/nomor antara 01 dan 36 berdasarkan arah mata angin (compass), yang umumnya sepersepuluh dari azimuth magnetic runway bernomor 09 poin timur (90°), runway 18 terletak di selatan (18 °), landasan pacu 27 poin barat (270°) dan landasan pacu 36 poin ke utara (360° dari pada 0 °).

Runway visual range (RVR).
Kisaran di mana pilot pesawat terbang di garis tengah landasan pacu dapat melihat tanda-tanda permukaan landasan pacu atau melukiskan lampu landasan pacu atau mengidentifikasi garis tengahnya.

Runway Strip,
adalah suatu daerah atau wilayah tertentu termasuk landas pacu dan stopway (bila ada stopway) dimaksudkan untuk :
mengurangi resiko kerusakan pesawat udara pada saat tergelincir keluar landas pacu; dan
melindungi pesawat udara yang terbang di atasnya pada saat take-off atau landing.

Runway Length and Strength (Panjang Landasan dan kekuatan Landasan)
Panjang dan kekuatan harus disesuaikan dengan jenis terbesar dari pesawat yang akan beroperasi di bandara tersebut.
Panjang landasan bervariasi antara kurang dari 600 meter (2.000 kaki) sampai lebih dari 2100 meter (7000 kaki) dan ada berbagai 18-60 meter.
Untuk menentukan arah penyelidikan tanah yang diperlukan arah dan kecepatan angin rata-rata selama lima tahun dengan observasi atau pengamatan 8 kali setiap hari.
Arah dipilih adalah arah yang tidak terpengaruh oleh kondisi angin (komponen silang angin) di 10,13 atau 20 knot sampai 95% dari pendaratan, yang berarti bahwa jika selama 5 tahun melakukan pendaratan pesawat itu kemudian hanya 5 % dari jumlah pendaratan terkena angin dilakukan disebutkan sebelumnya.
Pesawat menggunakan landasan pacu untuk mendarat (landing) dan take- off . Oleh karena itu disepanjang landasan pacu ke batas terluar (beberapa kilometer dari bandara harus dibebaskan dari hambatan berupa gedung-gedung tinggi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh peraturan atauperaturan daerah dan internasiional kedua sisi landasan pacu harus dibebaskan dari hambatan untuk ketinggian tertentu.

Runway Safety Area (RSA)
runway safety Area (RSA) atau safety area pada ujung landasan (RESA) didefinisikan sebagai "permukaan di sekitar landasan pacu disiapkan atau cocok untuk mengurangi risiko kerusakan apabila pesawat dalam kondisi terjadi undershoot, overshoot, atau pergerakan pada landasan pacu.
Standar yang dibuat untuk RSA adalah dengan memperpanjang area safety 60m (200 kaki) dari ujung landasan. Saat ini standar ICAO menyatakan bahwa untuk area safety diperlukan 90 m (300 kaki) mulai dari ujung runway strip.
Di AS, RSA direkomendasikan dapat diperpanjang sampai 500 kaki, dan 1.000 kaki untuk RESA.

2. Landing and departing aircraft is determined by the length of the runway and added
       (stopway dan Clearway) jika ada.
Stopway tempat yang disediakan di ujung landasan pacu, disiapkan untuk dapat didarati pesawat yang gagal pada saat melakukan take-off dan tidak bisa berhenti atau keluar dari landasan. sehingga kerusakan parah pada pesawat dapat dihindari.
Clearway ditentukan dan dipersiapkan sebagai daerah yang dapat digunakan oleh pesawat untuk melakukan sebagian besar pendakian awal sampai mencapai ketinggian tertentu.
Clearway terletak di ujung take-off Runway yang Tersedia (TORA), dan tidak lebih dari setengah panjang TORA, sedangkan lebar 75 meter (250 kaki) ke sisi kiri dan kanan dari perpanjangan garis tengah landasan (jalur landasan pacu center).
Semakin lama dan lebih kuat secara luas, berarti semakin tinggi daya dukung, dan ICAO menetapkan dasar pembagian panjang di CASR Part.139 (Aerodrome) sebagai berikut:

RUNWAY BASIC LENGTH
  Code                             Letter

A :    2100 m (7000 ft) and over
B :    1500 m (5000 ft) up to but not including 2100 m (7000 ft)
C :    900   m (3000 ft) up to but not including 1500  m (5000 ft)
D :    750   m (2500 ft) up to but not including 900    m (3000 ft)
E :    600   m (2000 ft) up to but not including 750    m (2500 ft)


Correlation between runway length and the aircraft maneuvers
(Korelasi antara panjang landasan pacu dan manuver pesawat)
Jika misalnya 2000 m panjang landasan, ia menambahkan stopway dan Clearway 300 meter dan lokasi ambang batas (di mana awal landasan pacu untuk roda pesawat digali) 20 meter dari ujung awal landasan hubungan manuver pesawat dapat digambarkan sebagai berikut:


Take Off Run Available (TORA)
(Tingkat take-off tersedia)
Panjang landasan yang dapat digunakan pada saat take-off, panjang landasan keseluruhan mulai  dari ujung ke ujung = 2000 meter

Accelerate Stop Distence (ASDA)
( Jarak tempuh yang tersedia pada saat Berhenti  )
Panjang Landasan plus tambahan yang dapat digunakan untuk berhentinya pesawat bila terjadi kecelakaan pesawat di ancang-ancang untuk take -off, panjang landasan seluruh plus stopway tambahan = 2.300 meter .

Landing Distance Available (LDA)
Panjang landasan yang dapat digunakan untuk tingkat pendaratan , adalah landasan pacu yang panjang mulai dari threshold hingga akhir = 1.980 meter.

Take – Off Distance Available (TODA )
Panjang landasan yang dapat digunakan untuk take- off sampai pesawat mencapai ketinggian 35 kaki ujung Clearway = 2.300 meter .


Configurasion of  Runway.
Bandara ini memiliki minimum absolut satu buah landasan pacu, di mana ia tidak bisa disebut Bandar udara bila tidak memiliki landasan pacu, yang disebut Runway Tunggal .
Untuk bandara yang memiliki lebih dari satu landasan pacu, dan tata letak konfingurasi akan memiliki pengaruh pada kapasitas pelayanan dasar, terutama bila dikaitkan dengan sejumlah pesawat yang dapat ditampung dalam satu jam (aircfraft perhour), di mana pesawat pada saat kedatangan memerlukan efisiensi waktu.
Konfigurasi landasan pacu paralel pada umumnya lebih mudah diatur dari pada landasan pacu persimpangan

Parallel Runway (landasan pacu parallel)
Landasan pacu parallel Dua atau lebih landasan pacu di bandara yang sama yang centerlines sejajar. Selain mempunyai nomor landasan pacu, juga ditetapkan sebagai L (kiri) dan R (kanan) atau, jika ada tiga landasan pacu paralel ditetapkan, L (kiri), C (tengah), dan R (kanan).
Penetapan landansan Paralel, misalnya :
- Bila dua landasan pacu paralel = L, R
- Bila tiga landasan pacu paralel = L, C, R
- Bila empat landasan pacu paralel = L, R, L, R
Jarak antara landasan pacu (jika lebih dari satu landasan pacu), jarak antara landasan pacu dengan taxi way , Apron dan pagar pembatas, bangunan atau struktur lainnya harus diatur sedemikian rupa agar tingkat keselamatan penerbangan dapat dijamin.
Jarak dasar pemisah landasan yang sejajar (paralel) berkisar antara 120 meter (400 kaki) sampai 210 meter (700 kaki) dihitung dari garis tengah landasan pacu masing-masing .

Two intersecting Runway (landasan pacu berpotongan)
Dua landasan pacu berpotongan, bisa berada di tengah-tengah landasan pacu, membentuk angka tambah.

Open V runways (landasan pacu V)
Konfigurasi Kedua ujung dari landasan pacu bertemu dan membentuk hurup V terbuka dengan kata lain tidak berpotongan pada kedua landasan pacu, tapi hampir berpotongan .

Three intersecting runways (Tiga landasan pacu berpotongan)
Variasi kongfigurasi ini dapat bervariasi seperti tiga landasan pacu berpotongan di setiap (semua pada tengah landasan pacu), dua berpotongan landasan pacu pada setiap akhir dan landasan pacu misal- landasan yang memotong pertama dan kedua (satu pasang di ujung), dua landasan pacu berpotongan di tengah masing landasan pacu, sementara landasan pacu ketiga untuk memotong kedua ujung landasan pacu pertama dan kedua (dua pasang intersacting di ujung) dan yang lain adalah bentuk konfingurasi landasan pacu ketiga segitiga dengan membawa ujung landasan (semua landasan berpotongan di ujung)

Heliport/Helideck
Adalah Bandar Udara yang digunakan untuk pendaratan dan lepas landas Helicopter didaratan (surface level heliport), diatas gedung (elevated heliport), dan dianjungan lepas pantai/kapal (helideck)

Taxiway
Sebuah taxiway adalah jalur di bandara yang menghubungkan landasan pacu dengan apron, hangar, terminal dan fasilitas lainnya. Mereka kebanyakan memiliki permukaan yang keras seperti aspal atau beton, meskipun bandara yang lebih kecil kadang-kadang menggunakan kerikil atau rumput.
Mengingat untuk menerima beban pesawat udara yang berjalan lambat, maka kekuatan taxiway harus setidaknya sama dengan basis kekuasaan runway, bahkan terutama harus memiliki kekuatan yang lebih besar .
Taxiway yang hampir menyentuh landasan pacu pada pertemuan tersebut dibuat fillet, yang merupakan lapisan tambahan pada sudut dengan bentuk melengkung, satu titik untuk menjaga jarak antara roda utama pesawat dengan tepi landasan dan jaraknya tidak kurang dari 4½ kaki seperti yang dipersyaratkan oleh ICAO sebagai
Lebar taxiway berkisar antara 7½ meter sampai 23 meter, dan tergantung pada lebar landasan pacu, maka taxiway akan melebar juga.

Taxiway Strip,
Adalah suatu daerah di sebelah kiri dan kanan dari landas penghubung (taxiway), dan termasuk landas penghubung yang berfungsi untuk melindungi pesawat udara yang sedang bergerak pada landas penghubung (taxiway) dan mengurangi resiko kerusakan pesawat udara yang keluar dari landas penghubung (taxiway).

Apron
Apron digunakan untuk kepentingan naik turunnya penumpang, bongkar muat kargo, pengisian bahan bakar, pemeliharaan dan pemeriksaan teknis pesawat .
Seperti taxiway, kekuatan Appron harus setidaknya sama dengan kekuatan landasan pacu yang berlawanan dan bahkan lebih kuat.
Apron secara luas disesuaikan dengan kemampuan untuk menampung pesawat pada saat terjadinya kepadatan lalu lintas udara (peak hour).
Kemampuan untuk penyimpanan pesawat menentukan kapasitas bandara, yang berarti bahwa bila Appron penuh dengan pesawat yang parkir, maka pesawat yang akan mendarat  "ditahan" di udara (holding area), menunggu lowongnya Appron bahkan terkadang memaksa pesawat untuk mendarat di bandara lain (stasiun alternative)

III . FASILITAS AIR TRAFFIC SAFETY

Tanda-tanda di bandara sangat berguna untuk kepentingan keselamatan penerbangan dan kelancaran. Tanda-tanda mungkin berupa symbol-simbol, spotlight, lampu dan sinyal penerbangan.

Aerodrome Marking ( Marka Bandar Udara)
adalah simbol atau lambang yang digambar pada permukaan movement area untuk menyampaikan informasi areonautika,
Penyelenggara Bandar udara harus memberi marka sesuai dengan Standar Teknis Bandar Udara pada :

daerah pergerakan
setiap unservciceable area, atau
setiap work area pada atau dekat daerah pergerakan

Penyelenggara Bandar Udara harus menjamin bahwa semua marka Bandar udara dirawat sesuai dengan Standar Teknis Bandar udara.

Jenis-jenis Marking

Marking on the Runway
Runway Center Line (Garis tengan landasan pacu)
Runway Leading Edge (Garis tepi landasan pacu
Garis melacak awal pendaratan (threshold marking)
Runway Number (Tanda destignation pada landasan pacu)
Fixed Distance Marks (Garis dari awal landasan pacu).
Touch Down Zone Marking (Garis jejak pendaratan).

Marking on the Taxiway
Garis tengah taxiway (taxiway center line marking).
Pemberhentian garis batas pesawat (aircraft stop way).


Signal Area

Penyelenggara Bandar udara yang tidak mempunyai fasilitas pelayanan lalu lintas udara oleh Air Traffic Control secara terus menerus, harus menyediakan signal area sesuai dengan Standar Teknis Bandar udara



Penyelenggara Bandar udara bersertifikat, harus memasang signal area yang memadai sesuai dengan Standar Teknis Pengoperasian Bandar Udara (MOS Part 139)

Penyelenggara Bandar udara bersertifikat harus menjamin bahwa signal area yang dipasang dapat dilihat dengan jelas oleh pesawat udara yang beroperasi di Bandar udara tersebut.

Signal

Landing Tee IIIuminated
Pencahayaan berbentuk T warna putih atau oranye, memberikan informasi kepada pilot untuk mendaratkan pesawat secara manual.

Wind Sock IIIuminated
Sebuah tas angin (wind sock) yang dapat berputar sesuai dengan gerakan arah angin diatas permukaan tanah.
Informasi ini diperlukan oleh pilot karena arah angin di lapangan tidak selalu sama dengan arah angin di lapisan udara di atasnya.

Sistem Peringatan Siren
Sebuah sistem sirene terdengar dari menara yang menandakan peringatan bagi mereka yang berada dilapangan bahwa akan ada pesawat mendarat atau lepas landas.


Petunjuk Arah Angin  Secara Umum

Penyelenggara Bandar udara bersertifikat harus memasang dan merawat petunjuk arah angin sekurang-kurangnya 1 (satu) unit pada Bandar udara, sesuai dengan Standar Teknis Pengoperasian Bandar Udara (MOS Part 139)

Apabila landas pacu yang digunakan untuk non-precision approach, maka penyelenggara Bandar udara harus memasang petunjuk arah angin pada setia ujung landas pacu.

Kecuali penyelenggara Bandar udara mempunyai system pengamatan cuaca otomatis, pengamat cuaca mempunyai hubungan komunikasi dengan pilot, fasilitas resmi lainnya untuk memberikan laporan cuaca.





VASIS (Visual Approach Slope Indicator System)

Penyelenggara Bandar udara bersertifikat harus Sistim Indikator Ancangan Pendaratan Kemiringan Visual diujung landas pacu sesuai dengan Standar Teknis Pengoperasian Bandar udara, dan dapat digunakan sebagai approach runway untuk pesawat jet/turbo prop

Lighting pada daerah pergerakkan

Bandar udara bersertifikat yang digunakan untuk pendaratan dan lepas landas pada malam hari atau kondisi pada siang hari secara meteorology jarak pandang sangat terbatas, penyelenggara Bandar udara wajib memasang lighting system pada daerah pergerakkan.

Lighting System meliputi; lighting landas pacu, lighting landas penghubung, lighting apron, lighting petunjuk arah angin, lighting pada obstacle,

Lighting System harus memenuhi Standar Teknis Pengoperasian Bandar Udara (MOS Part 139) atau yang disetujui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Jenis Lighting System;

Approach Lighting System (lampu pendekatan)
Lampu dipasang untuk tujuan bimbingan saat pesawat akan mendarat, terletak pada perluasan landasan pacu pendaratan sejauh 900 meter atau kurang, tergantung pada kemampuan pemasangannya. Lampu terdiri dari garis silang pada jarak 300 meter dari ujung runway, memancarkan cahaya putih secara terus menerus dan dapat diatur dari menara control.

Runway Lighting System  (lampu tepi landas pacu)
Dipasang di kedua sisi landasan pacu dengan jarak tertentu, sepanjang landas pacu,  memancarkan cahaya putih dan dapat dinyalakan sesuai kondisi cuaca pada siang hari, untuk malam hari dinyalakan sesuai dengan jadwal kedatangan/keberangkatan pesawat.
Memberikan bimbingan kepada pilot dalam tahap akhir akan melakukan pendaratan, saat roda pesawat menyentuh landasan pacu  dan roll- out dan juga pada saat pesawat akan melaksanakan take- off.

Runway Center Line Light (lampu garis tengah landas pacu)
Lampu dipasang di tengah sepanjang garis tengah, memancarkan cahaya putih. Mengingat sulitnya pemasangan lampu ini, banyak bandara jarang yang memasangnya, kecuali bandara di negara-negara yang telah dikembangkan.



Runway End Indicator Light  (Reil)
Memancarkan cahaya putih on- off di luar batas antara landasan pacu dan tanah di kanan - kiri pada garis perpanjangan batas lampu threshold.

Threshold Light (ambang batas cahaya)
Lampu yang dipasang di kedua sisi ujung landasan, secara kontinyu memancarkan cahaya hijau bila dilihat oleh pilot yang akan melakukan pendaratan pesawat, dan akan tampak memancarkan cahaya merah oleh pilot yang akan melakukan lepas landas.

Visual Approach Slope Indicator System (VASIS)
Memancarkan cahaya bisa tampak berwarna merah atau putih, dipasang sesuai dengan peraturan ICAO dan dapat memberikan informasi yang diberikan kepada pilot pada posisi Glide Slope saat pesawat akan mendarat.
Jika Pilot hanya melihat cahaya merah, berarti bahwa pesawat terbang rendah dibawah Glide Slope, dan jika Pilot melihat cahaya putih, kemudian pesawat meluncur diatas glide slopnya. Atau pesawat masih terlalu tinggi untuk melakukan pendaratan.
Penerbang harus mengarahkan pesawat sedemikian rupa untuk dapat melihat cahaya merah dan putih, yang berarti bahwa kemiringan bidang luncur mendarat itu akan lebih presisi..

Taxiway Lighting System (lampu tepi taxiway)
Lampu berwarna biru yang menyala terus melekat di sepanjang tepi taxiway, yang digunakan untuk membimbing Pilot pada saat pesawat mendarat pada landasan pacu dan akan menuju parking stand yang telah ditentukan oleh petugas control.

 Apron Light (lampu apron )
Adalah lampu penerangan di Apron, posisinya dipasang pada tepi Apron.

Rotating Beacon Light (cahaya suar bandar udara)
Lampu yang bisa berputar, dipasang pada atas bangunan menara berwarna hijau pada satu sisi dan warna putih pada sisi lainnya, gunanya adalah untuk memberi tanda kepada pilot tentang keberadaan bandara (aerodrome), lampu berputar 360 derajat.

Obstraction Lighting System
Terus memancarkan cahaya merah, di pasang di atas gedung-gedung tinggi dan gedung-gedung tinggi lainnya yang terletak di sekitar bandara dan dalam daerah operasi penerbangan.




Hazard Beacon
Sebuah lampu yang memancarkan lampu merah berkedip, dipasang di tempat karena tingginya bangunan tersebut mempunyai potensi bahaya atau berbahaya untuk pesawat terbang pada ketinggian tertentu, seperti gunung atau bangunan di sekitar area dimana pesawat melakukan pendaratan dan lepas landas..


Meteorology Center
Untuk memperoleh data tepat tentang kondisi cuaca pada suatu bandara, maka penyelenggara Bandar udara dilengkapi dengan kantor meteorology, yang berfungsi untuk menyediakan dan melayani kebutuhan data cuaca kepada pilot untuk melakukan penerbangan dari airport tersebut menuju airport lainnya. Bila tidak tersedia kantor meteorology maka penyelenggara Bandar udara wajib memasang petunjuk arah angin pada setiap ujung landas pacu.


Navigation and Telecommunication
Alat bantu navigasi dan telekomunikasi sangat berguna pada saat pesawat akan melakukan pendaratan dan lepas landas, khususnya selama cuaca buruk.
Radio-bantu diperlukan karena gelombang frekuensi cukup kuat untuk menembus awan tebal dalam cuaca buruk.
Dengan alat ini, bandara dapat melakukan komunikasi dengan sebuah pesawat yang saat ini sedang dalam penerbangan dan pesawat yang berada di apron, serta dapat melakukan komunikasi dengan bandara lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.


IV. KEAMANAN DAN KESELAMATAN


Program Keamanan Penerbangan

Tujuan Program Keamanan Penerbangan Nasional adalah untuk melindungi keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan di Indonesia melalui pemberian regulasi, standard an prosedur serta perlindungan yang diperlukan bagi penumpang, awak pesawat udara, serta personel dIdarat serta masyarakat dari tindakan melawan hukum.
Program Keamanan Penerbangan Nasional memiliki sasaran untuk mempertahankan tingkat keamanan Bandar udara dan angkutan udara yang memberikan pelayanan penerbangan di Indonesia.

Dalam Peraturan Menteri yang dimaksud dengan :

Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena karena gaya angkat dari udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk terbang.

Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN) adalah program tertulis yang memuat peraturan dan langkah-langkah pengamanan yang diambil untuk melindungi penerbangan dari tindakan melawan hukum.

Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme) adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh unit Penyelenggara Bandar Udara untuk memenuhi ketentuan yang terkait dengan operasi penerbangan di Indonesia.


Program Keamanan Angkutan Udara (Aircraft Operator Security Programme) adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Badan Usaha Angkutan Udara untuk memenuhi ketentuan yang terkait dengan operasi penerbangan di Indonesia.


Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada penerbangan terhadap tindakan melawan hukum melalui keterpaduan sumber daya manusia, fasilitas dan prosedur.


Tindakan melawan hukum (act of Unlawfull Interferance) adalah tindakan-tindakan atau percobaan yang membahayakan keselamatan penerbangan dan angkutan udara, berupa :

Menguasai pesawat udara secara melawan hukum;
Melakukan pengrusakan/penghancuran pesawat udara di darat (in service);
Menyandera orang didalam pesawat udara atau Bandar udara;
Masuk kedalam Bandar udara, pesawat udara atau tempat-tempat aeronautika secara paksa;
Membawa senjata, peralatan berbahaya atau bahan-bahan yang dapat digunakan untuk melawan hukum;
Menggunakan pesawat udara didarat (in service) untuk tindakan yang menyebabkan mati, cederanya seseorang, rusaknya harta benda dan lingkungan sekitar

Ancaman Bomb adalah suatu ancaman lisan atau tertulis dari seseorang yang rtidak diketahui atau sebaliknya, yang menyatakan apakah benar atau tidak, bahwa keselamatan sebuah pesawat udara yang sedang dalam penerbangan maupun didarat mendapat ancaman.

Sabotase adalah suatu tindakan pengrusakan atau penghilangan terhadap harta benda, yang dapat mengancam atau menyebabkan terjadinya tindakan melawan hukum pada penerbangan dan fasilitasnya.

Pengendalian Keamanan (Security Control) adalah penerapan suatu teknik atau tindakan untuk mencegah disusupkannya/terbawanya Barang Dilarang (Prohibited Items) yang dapat digunakan untuk tindkan melawan hukum.

Pemeriksaan Keamanan (Security Screening) adalah penerapan suatu teknik atau cara  lain untuk mendeteksi atau mengenali Barang Dilarang (Prohibited Items) yang dapat digunakan untuk tindkan melawan hukum.

Alat Peledak (Explosive Device) adalah alat yang dapat dipicu untuk meledak



Barang Berbahaya (Dangerous Goods) adalah barang atau bahan yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda dan lingkungan

Barang Dilarang (Prohibited Items) adalah barang yang dapat digunakan untuk melumpuhkan, melukai dan menghilangkan nyawa orang lain serta untuk melakukan tindakan melawan hukum yang meliputi alat peledak, barang berbahaya, alat-alat berbahaya dan senjata

Senjata (Weapon) adalah suatu benda atau alat yang dirancang untuk membunuh, melukai, melumpuhkan, dan membuat orang tidak berdaya.

Security Items adalah senjata atau alat berbahaya yang dilarang dibawa ke dalam kabin pesawat udara dan hanya diijinkan sebagai bagasi tercatat atau disimpan dalam kotak khusus (security itembox) yang cukup kuat dan terkunci.

Alat-alat Berbahaya (Dangerous Articles) adalah alat, atau benda tumpul yang dapat dipergunakan untuk mengancam, mencederai, melumpuhkan, membuat orang tidak berdaya.

Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area) adalah daerah-daerah tertentu di dalam bandar udara maupun di luar bandar udara yang diidentifikasi sebagai daerah berisiko tinggi untuk digunakan kepentingan Penerbangan, penyelenggara Bandar udara, dan kepentingan lain dimana daerah tersebut dilakukan pengawasan dan untuk masuk dilakukan pemeriksaan keamanan.

Daerah Steril (Sterile Area) adalah daerah tertentu di dalam Daerah Keamanan Terbatas yang merupakan daerah pergerakan penumpang sampai dengan naik ke pesawat udara dan di daerah tersebut selalu dalam pengendalian dan pengawasan.

Daerah Terbatas (Restricted Area) adalah daerah tertentu di Bandar udara dimana penumpang dan/atau non-penumpang memiliki akses masuk dengan persyaratan tertentu.

Daerah Publik (Public Area) adalah daerah-daerah pada Bandar udara yang terbuka untuk umum/publik.


Untuk kepentingan Keamanan Penerbangan Unit Penyelenggara Bandar Udara dan dan Badan Usaha Bandar Udara harus mengidentifikasi daerah-daerah yang digunakan untuk kegiatan operasional penerbangan dan ditetapkan sebagai:

Daerah kemanan terbatas;
Daerah steril;
Daerah terbatas, dan/atau
Daerah public

Semua penumpang dan bagasi kabin harus melalui Pemeriksaan Keamanan sebelum masuk ke Daerah Keamanan Terbatas, untuk mencegah masuknya Barang Terlarang yang dapat dipakai untuk melakukan tindakan melawan hukum atau mengganggu keamanan penerbangan.

Personel Keamanan Penerbangan berwenang dan bertanggung jawab terhadap Pemeriksaan Keamanan penumpang dan Bagasi Kabin sesuai ketentuan.

Penggunaan Peralatan Keamanan Penerbangan
Apabila di Bandar Udara tersedia peralatan keamanan (Metal Detector, X-Ray dan peralatan lainnya), maka pemeriksaan Keamanan Penumpang dan Bagasi harus menggunakan peralatan tersebut
Peralatan yang digunakan untuk Pemeriksaan Keamanan harus diuji kinerjanya sebelum dipakai oleh personel yang berkualifikasi untuk itu; dan
Tata cara Pemeriksaaan Penumpang dan Bagasi Kabin harus dimuat secara jelas dalam Program Keamanan Bandar Udara.

Pemeriksaan Keamanan secara Manual
Apabila peralatan di Bandar Udara tidak tersedia atau rusak, maka Pemeriksaan Keamanan terhadap penumpang dan bagasi kabin harus dilakukan secara manual; dan
Apabila peralatan keamanan memberikan tanda atau signal yang merugikan, maka Pemeriksaan Keamanan harus dilakukan secara manual

Pemeriksaan Keamanan secara Acak (Random)
Dalam kondisi normal, 10% dari Pemeriksaan Keamanan Penumpang dan Bagasi kabin yang telah dilakukan dengan peralatan harus dilakukan Pemeriksaan Keamanan secara manual; dan
Dalam kondisi ancaman meningkat persentase Pemeriksaan Keamanan secara acak (random check) ditingkatkan sesuai tingkat ancaman yang dihadapi.

Penyitaan Barang Dilarang (Prohibitet Items)
Apabila dalam Pemeriksaan Keamanan ditekukan Barang Dilarang (Prohibited Item) yang ada pada penumpang dan Bagasi kabin yang dilarang masuk kedalam pesawat udara harus ditahan/disita oleh personel keamanan Bandar udara dan selanjutnya diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Percampuran antara penumpang yang sudah diperiksa dan yang belum
Penumpang yang telah dilakukan Pemeriksaan Keamanan harus terjamin tidak tercampur dengan penumpang yang belum dilakukan Pemeriksaan Keamanan;
Apabila terjadi percampuran penumpang yang belum dan sudah diperiksa keamanan, maka harus dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
Penumpang dan Bagasi kabin yang akan naik pesawat udara harus dilakukan Pemeriksaan Keamanan ulang sesuai ketentuan; dan
Apabila penumpang dan Bagasi kabin yang bercampur dengan orang yang belum dilakukan Pemeriksaan Keamanan dan telah masuk ke pesawat udara, maka harus dilakukan Pemeriksaan Keamanan sesuai butir.1 dan kabin pesawat udara harus dilakukan penyisiran Keamanan Pesawat Udara (Aircraft Security Search)..


Security Facility
Fasilitas keamanan bandara cukup perhatian serius, karena berhubungan langsung dengan keamanan maskapai sendiri, dan menjamin keamanan dari kedua penumpang, pengunjung, pekerja dan bangunan vital dan bandara daerah .

Facility inspection of passengers and goods
Pemeriksaan penumpang dan barang dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan peralatan, baik dalam bentuk sinar-X, detektor logam dan palung berjalan.
Selain peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan penumpang dan barang, mengelola personil juga harus mendapatkan pendidikan aviation security secara profesional, sehingga dapat mendeteksi secara dini dengan instuisinya hal-hal yang tidak di inginkan .
Untuk keamanan fisik bandara, fasilitas yang diperlukan seperti pagar keamanan sekitar bandara, pos pemeriksaan di pintu masuk, kamera yang dilengkapi setara Closed Circuit Television ( CCTV ) untuk memantau bagian diperkirakan rentan terhadap tindak kejahatan.

Safety Facility
Selain itu, keamanan bandara juga memerlukan perhatian pengelola bandara.
Fasilitas keselamatan bandara ini dimaksudkan untuk memberikan rasa lebih aman dari layanan kepada pengguna bandara.

Aircraft Accident Relief Facilities and Fire
Fasilitas ini tergantung pada tingkat bandara yang dilayaninya, semakin tinggi tingkat kelas atau bandara, semakin tinggi kategori yang ditetapkan oleh ICAO untuk peralatannya .
Kategori tertinggi untuk fasilitas dan pesawat kecelakaan penyelamatan pemadam kebakaran adalah kategori 9 .
Selain peralatan canggih, petugas mempunyai tingkat keterampilan profesional juga memiliki persyaratan tertentu untuk menjaga stamina dan kewaspadaan .

Facility Medical Emergency
Unit Darurat medis akan memberikan jasa bantuan darurat keselamatan, baik pada saat bencana di bandara, serta pada saat kecelakaan penerbangan di bandara dan daerah sekitarnya.
Dalam pelaksanaan layanan ini, Unit Darurat medis juga dapat meminta bantuan dan bekerja sama dengan unit kesehatan dari kota-kota terdekat, misalnya dalam menangani korban di lapangan dan evakuasi korban ke rumah sakit .

Imigration
Imigrasi atau imigrasi kontrol adalah tempat di pelabuhan, bandara, atau perbatasan internasional di mana para pejabat memeriksa paspor dari orang-orang yang ingin datang ke negara itu.

Custome
Bea Cukai adalah otoritas atau lembaga di negara bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menjaga bea masuk dan untuk mengendalikan arus barang termasuk hewan, barang pribadi dan barang-barang berbahaya masuk dan keluar dari suatu negara. Tergantung pada undang-undang dan peraturan setempat, impor atau ekspor beberapa barang mungkin dibatasi atau dilarang, dan lembaga adat memberlakukan aturan-aturan ini.
Otoritas pabean mungkin berbeda dari otoritas imigrasi, yang memonitor orang-orang yang meninggalkan atau memasuki negara itu, memeriksa dokumentasi yang sesuai, menangkap orang-orang yang diinginkan oleh surat perintah penangkapan internasional, dan menghambat masuknya orang lain yang dianggap berbahaya bagi negara. Di sebagian besar Negara, pabean tercapai melalui perjanjian pemerintah dan hukum internasional.

Quarantine
Adalah Otoritas Kesehatan Pemerintah yang berfungsi untuk mencegah masuknya virus dari suatu Negara.

Definisi Pasport
Paspor adalah dokumen kewarganegaraan. Memiliki paspor dari negara tertentu mendefinisikan wisatawan sebagai warga negara itu.
Isued Paspor
Pemerintah nasional adalah kewenangan penerbitan paspor. Dalam kebanyakan kasus, setiap warga negara suatu bangsa tertentu mungkin memiliki paspor, namun beberapa negara memberikan paspor hanya beberapa pilihan.

Definisi Visa
Visa merupakan tinta stempel, biasanya dicap langsung di paspor, otorisasi seseorang dari negara lain untuk mengunjungi negara yang mengeluarkan visa. Visa dapat berlaku dari hari ke tahun.
Isued Visa
Visa dikeluarkan oleh staf konsuler dari negara tujuan. Ini bisa berlangsung dari jam ke bulan untuk konsulat mengeluarkan visa.


V.  Ground Support Equipment

Ground Support Equipment (GSE) adalah peralatan pendukung ditemukan di bandara, biasanya di jalan, area servis dengan terminal. Peralatan ini digunakan untuk melayani pesawat antara penerbangan. Seperti namanya, GSE yang ada untuk mendukung operasional pesawat selama di Appron. Fungsi bahwa peralatan ini sangat berperan dalam menunjang kegiatan dan kelancaran suatu penerbangan baik untuk pelayanan penumpang maupun barang.


Ground Support Equipment

Passenger Loading Steps
Tangga penumpang pesawat, kadang-kadang disebut sebagai 'air-tangga', 'asrama landai' atau 'pesawat langkah', menyediakan sarana mobile untuk melintasi antara pintu pesawat dan tanah.



Catering Car
Sebuah mobil (truk) desain untuk mengangkut makanan dan makanan dari bandara
dapur untuk pesawat penumpang dan, bongkar muat atau makanan dan  Pesawat penumpang makan juga.

AC Pesawat (Cooling) Satuan.
Mobil diperlukan ketika sendiri sistem pesawat AC (Auxiliary Power Unit / APU) adalah rusak selama turnaround dan untuk menjaga suhu kabin penumpang pada tingkat tertentu yang diinginkan dari suhu.

.4.  Water Air Vehicle.
      Unit ini hanya akan digunakan untuk memasok pesawat dengan air minum

5. Lavatory Service Vehicle.
Unit harus digunakan hanya untuk melayani pesawat toilet hanya juga untuk
      transportasi dan membuang limbah WC dikeluarkan dari pesawat.

.6. Ground Power Unit.
Mobil diperlukan ketika sendiri sistem pesawat udara pendingin (Auxiliary Power Unit / APU) adalah rusak selama di tanah dan memberikan sumber listrik pesawat.

7. Starter Air.
      Ketika APU rusak untuk memulai mesin jet membutuhkan unit ini.

Refueling Unit
Mobil pengisian bahan bakar dilengkapi semua peralatan yang dibutuhkan untuk pengisian bahan bakar. Beberapa mobil pengisian bahan bakar yang membawa tangki bahan bakar, sementara yang lain hanya pengisian bahan bakar unit alat.

Baggage handling equipment
Highloader, gerobak bagasi dan traktor, conveyor bagasi, palet, container, Unit Load Devices (ULD), Cargo Loading use Belt loaders vehicles 

Aircraft Push Back
Saat pesawat bergerak mundur dengan bantuan mobil tracktor, sebelum pesawat bergerak dengan kekuatan sendiri.





VI.  AIRCRAFT STRUCTURE




Major Component
Meskipun pesawat dirancang untuk berbagai tujuan, kebanyakan pesawat memiliki komponen utama yang sama. Keseluruhan karakteristik sebagian besar ditentukan oleh tujuan desain aslinya. Kebanyakan struktur pesawat terdiri dari: fuselage, wing, empennage, landing gear, dan powerplant.

                                   
Fuselage
Yang dimaksud dengan Fuselage adalah bagian kabin dan kokpit, yang berisi kursi untuk penumpang dan alat kontrol yang ada didalam pesawat. Selain itu pesawat tersebut juga mempunyai ruang kargo dan dan ruang untuk komponen utama pesawat  lainnya. Beberapa pesawat menggunakan struktur open truss.
Truss jenis pesawat adalah terbuat dari tabung baja atau aluminium yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang dibentuk dengan pengelasan pipa bersama-sama menjadi serangkaian bentuk segitiga, yang disebut gulungan.

Truss-Sebuah desain pesawat yang terdiri dari anggota pendukung structural yang tahan terhadap deformasi oleh beban yang ditetapkan.

Wing
Adalah sayap berbentuk airfoil yang melekat pada setiap sisi pesawat dan permukaannya mempunyai daya angkat utama yang mendukung pesawat terbang dalam penerbangan. Ada banyak desain sayap pesawat, ukuran, dan bentuk yang digunakan oleh berbagai produsen. Masing-masing memenuhi kebutuhan tertentu yang terkait dengan kinerja yang diharapkan untuk pesawat tersebut. Bagaimana sayap menghasilkan gaya angkat yang dijelaskan dalam berikutnya ini

Airfoil
Adalah sebuah sayap yang dapat menghasilkan aliran udara pada setiap permukaannya, seperti sayap, baling-baling, kemudi, atau bahkan trim tab, yang mempunyai gaya aerodinamika ketika berinteraksi dengan aliran udara yang bergerak.

Monoplane
Sebuah pesawat yang hanya memiliki satu permukaan daya angkat utama atau sayap, biasanya dibagi menjadi dua bagian dari badan pesawat.


Biplane
Sebuah pesawat yang memiliki dua permukaan daya angkat utama atau sayap di setiap sisi pesawat, yang ditempatkan di atas yang lain.




Empennage
Empennage adalah bagian dari bagian ekor dari pesawat. Empennage tersebut meliputi seluruh kelompok ekor pesawat, yang terdiri dari permukaan tetap seperti vertikal stabilizer dan horizontal stabilizer. Permukaan tersebut dapat bergerak termasuk rudder, elevator, dan satu atau lebih trim tab.



Landing Gear
Landing gear adalah penopang utama pesawat pada waktu parkir, taxi, lepas landas, atau pada saat landing. Jenis yang paling umum dari landing gear terdiri dari roda, tapi pesawat terbang juga dapat dilengkapi dengan pelampung untuk pesawat yang beroperasi diatas permukaan air, atau ski untuk mendarat di salju

Power Plant
Pembangkit tenaga/power biasanya mencakup kedua mesin dan baling-baling. Fungsi utama dari mesin adalah menyediakan tenaga untuk memutar baling-baling. Hal ini juga dapat menghasilkan tenaga listrik, menyediakan sumber udara untuk beberapa instrumen pesawat, dan di sebagian besar pesawat bermesin tunggal, menyediakan sumber udara untuk pilot dan penumpang.  Mesin ditutupi oleh penutup mesin dari baja, atau dalam kasus beberapa pesawat, dikelilingi oleh nacelle.
Tujuan dari cowling atau nacelle adalah untuk merampingkan aliran udara di sekitar mesin dan membantu mendinginkan mesin dilengkapi dengan ducting udara di sekitar silinder.
Baling-baling, dipasang di bagian depan mesin, menghasilkan kekuatan berputar mesin menjadi kekuatan maju yang disebut thrust juga berfungsi membantu menggerakkan pesawat melewati udara.
Nacelle- adalah sebuah tempat yang efisien di pesawat terbang di mana mesin dipasang. Pada pesawat terbang bermesin baling-baling, nacelle ini biasanya dipasang di tepi sayap

Ailerons
Ailerons mengontrol gulungan udara sekitar sumbu longitudinal. Aileron yang melekat pada trailing edge menempel pada sayap masing-masing dan bergerak dalam arah yang berlawanan satu sama lain. Ailerons dihubungkan dengan kabel, bellcranks, katrol atau push-pull tabung untuk satu sama lain dan dihubungkan ke roda kontrol.

Elevator
Elevator mengontrol pesawat terbang tetap pada sumbu lateral. Seperti ailerons pada pesawat kecil, elevator terhubung ke kolom kontrol di kokpit oleh serangkaian hubungan mekanis. Gerakan kebelakang dari kolom kontrol mengalihkan trailing edge dari elevator ke  permukaan atas. Hal ini biasanya disebut sebagai naik elevator.

Stabilisator
Stabilisator dasarnya adalah horizontal stabilizer one-piece dengan jenis yang sama dari sistem kontrol. Karena stabilisator poros di sekitar titik engsel pusat, mereka sangat sensitif untuk mengontrol input dan beban aerodinamis.




Rudder
Kemudi kontroll menggerakan pesawat terbang pada sumbu vertikal. Gerakan ini disebut yaw. Seperti permukaan kontrol utama lainnya, kemudi dapat bergerak kepermukaan melalui engsel ke permukaan tetap, dalam hal ini, dengan stabilizer vertikal, atau sirip. Memindahkan pedal rudder kiri atau kanan mengendalikan kemudi. Ketika kemudi dibelokkan ke aliran udara, kekuatan horizontal diberikan dalam arah yang berlawanan.

Flaps
Flaps adalah perangkat tinggi daya angkat yang paling umum digunakan di hampir semua pesawat. Permukaan ini, yang melekat pada trailing edge daripada sayap, meningkatkan baik daya angkat dan induced drag untuk setiap sudut tertentu. Flaps fungsinya mengendalikan antara kecepatan jelajah tinggi dan kecepatan pendaratan rendah, karena mereka dapat diperpanjang bila diperlukan, dan ditarik ke dalam struktur sayap ketika tidak diperlukan.
Ada empat jenis umum flaps: plain, split, slotted, dan Fowler flaps

Leading Edge
Bagian depan dari sebuah airfoil yang memenuhi aliran udara yang pertama. Perangkat high-lift juga dapat diterapkan ke tepi terdepan dari airfoil. Jenis yang paling umum adalah slot tetap, bilah bergerak, dan penutup terdepan.

Spoiler
Pada beberapa pesawat terbang, perangkat daya tarik tertinggi disebut spoiler dikerahkan dari sayap untuk merusak aliran udara halus, mengurangi daya angkat dan meningkatkan drag. Spoiler digunakan untuk melakukan kontrol roll pada beberapa pesawat, salah satu keuntungan menghilangkan posisi yaw pada pesawat. Untuk berbelok ke kanan, misalnya, spoiler di sayap kanan dinaikkan, menghancurkan beberapa daya angkat dan menciptakan daya tarik lebih kesebelah kanan. Menyebabkan spoiler pada kedua sayap pada saat yang sama memungkinkan pesawat untuk turun tanpa mendapatkan kecepatan. Spoiler juga dikerahkan untuk membantu pendaratan. Dengan menghancurkan daya  angkat, spoiler mentransfer berat badan pesawat ke roda, meningkatkan efektivitas pengereman

Trim System
Meskipun pesawat dapat beroperasi pada seluruh gerakan dan posisi, kecepatan yang sangat tinggi dan pengaturan daya, hanya dapat dirancang untuk terbang dan mudah dikendalikan dalam kombinasi yang sangat terbatas. Oleh karena itu sistem trim digunakan untuk meringankan pilot dalam mempertahankan tekanan konstan pada kontrol penerbangan. Trim sistem biasanya terdiri dari kontrol kokpit dan perangkat berengsel kecil yang menempel pada trailing edge dari satu atau lebih dari permukaan kontrol penerbangan utama. Mereka dirancang untuk membantu meminimalkan beban kerja pilot secara aerodinamis membantu gerakan dan posisi permukaan kontrol penerbangan yang terpasang.
Jenis-jenis Trim sistem adalah termasuk trim tab, stabilizer tab, tab Anti-servo, ground stabilizer adjustable tabs.

Stabilizer Adjustable
Pada saat menggunakan tab bergerak pada trailing edge dari lift, beberapa pesawat memiliki stabilizer yang disesuaikan. Dengan pengaturan ini, hubungan poros horizontal stabilizer pada spar belakangnya. Hal ini dicapai dengan penggunaan jackscrew dipasang di tepi terkemuka stabilator.

Trailing Edge
Bagian belakang dari airfoil dimana aliran udara di atas permukaan akan bergabung kembali menurunkan aliran udara permukaan.

Chord Line
Garis lurus imajiner yang ditarik melalui airfoil dari leading edge dengan tepi trailing.

Camber
Camber dari airfoil adalah kurva karakteristik atas dan permukaan yang lebih rendah.
Camber diatas permukaan airfoil akan lebih besar, sedangkan camber yang terdapat pada permukaan bawah airfoil akan lebih atau relatif datar. penyebab ini karena adanya kecepatan aliran udara tepat di atas sayap untuk menjadi jauh lebih tinggi daripada di bawah sayap.

Relative Wind
Arah aliran udara terhadap sayap. Jika sayap bergerak maju secara horizontal, angin relatif bergerak mundur horizontal. Angin relatif sejajar dan dan searah dengan jalur penerbangan dari pesawat

Angel of attack
Sudut lancip antara garis chord dari airfoil dan arah angin relatif. Hal ini penting dalam menghasilkan gaya angkat. Jika angle of attack terlalu besar, akan menyebabkan aliran udara akan memisahkan dari bagian permukaan atas airfoil, hal ini akan menyebabkan terjadinya Stall, atau kehilangan kemampuan pada daya angkat




Centre of Pressure
Merupakan titik yang terdapat sepanjang garis chord pada sayap di mana daya angkat dianggap terkonsentrasi. Untuk alasan ini, pusat tekanan sering disebut sebagai pusat angkat.

Controling Lift
Daya angkat diperlukan untuk mendapatkan sebuah gerakan agar pesawat bergerak naik dari permukaan tanah/landasan  dan untuk tetap dapat bergerak di udara..

Frost
Adalah titik es yang menempel pada permukaan sayap, tidak mengubah bentuk aerodinamis pada dasar sayap, tapi kekasaran yang terdapat pada permukaan akan menghambat kelancaran arus udara, sehingga menyebabkan peningkatan daya tarik dari aliran udara pada saat awal terjadi pemisahan udara di atas sayap, mengakibatkan hilangnya gaya angkat. Hal yang paling penting bahwa semua es harus dihilangkan  dari semua permukaan sayap sebelum pesawat lepas landas.

Ground Effect
Adalah karena gangguan dari permukaan bumi dengan pola aliran udara sekitar pesawat dalam penerbangan. Hal ini mengubah upwash sayap, downwash dan vortex ujung sayap. Ground efek mengurangi induced drag proporsional dengan jarak dari pesawat di atas tanah.

Drag Curves.
Untuk pesawat apapun, ada kurva untuk mewakili perubahan induced drag dengan habatan muntuk kecepatan dan kurva untuk mewakili perubahan di tarik parasit sehubungan dengan kecepatan.

Aerodynamic of maneuvering Flight
Setiap kali sebuah pesawat mengubah posisi penerbangannya atau posisi dalam penerbangan, berputar sekitar satu atau lebih dari tiga sumbu, yaitu garis imajiner yang melewati pusat gravitasi pesawat terbang (CG). Sumbu dari pesawat bisa dianggap sebagai poros imajiner pesawat sekitar yang berubah, seperti poros sekitar yang roda berputar. Pada titik di mana semua tiga sumbu berpotongan, masing-masing adalah pada sudut 90 ° dengan dua lainnya.

Vertikal Axis
Sumbu vertical berubah melalui pusat gravitasi. Gerakan tentang sumbu ini disebut yaw. Pilot mengendalikan yaw pada sumbu vertikal dengan pedal kemudi. Ketika kaki pilot mendorong pedal kemudi kanan ke depan, kemudi bergerak ke kanan yang memaksa ekor pesawat bergerak ke kiri dan hidung untuk bergerak ke kanan.

Lateral Axis
Lateral Axis memanjang melintang dari ujung sayap ke ujung sayap dan melewati pusat gravitasi. Gerakan tentang sumbu ini disebut pitch. Pilot mengendalikan lapangan tentang sumbu lateral dengan tongkat kendali. Ketika pilot mendorong tongkat kendali ke depan, Lift bergerak ke bawah dan memaksa ekor pesawat bergerak naik dan hidung untuk bergerak ke bawah.

Longitudinal Axis
Longitudinal Axis meluas memanjang melalui badan pesawat dari hidung ke ekor dan melewati pusat gravitasi. Gerakan tentang sumbu ini disebut roll.

Turning Light
Untuk lebih memahami bagaimana sebuah pesawat berubah, hal ini membantu untuk memvisualisasikan gaya yang bekerja pada pesawat terbang dalam giliran.

Centrapetal Force
Sentrapetal tengah diarahkan ke dalam menuju pusat rotasi dibuat oleh komponen horizontal lift dalam mengubah penerbangan.

Centrifugal Force
Sebuah kekuatan luar, yang menentang gaya sentripetal, hasil dari efek inersia selama gilirannya.

Load Factror
Rasio beban yang didukung oleh sayap pesawat untuk berat actual pesawat dan isinya. Load factor juga disebut sebagai G pemuatan.












AERODYNAMIC OF FLIGHT

Four Force
Ada empat gaya yang bekerja pada sebuah pesawat dalam penerbangan yaitu, thrust (gaya dorong), drag (gaya hambatan), weight (gaya berat) dan lift (gaya angkat), kekuatan-kekuatan dan peran masing-masing merupakan bagian aerodinamika.

Thrust  merupakan gaya dorong kedepan yang dihasilkan oleh tenaga mesin pesawat,  juga baling-baling. Gaya ini kebalikan dari kekuatan tarik. Sebagai aturan umum, dikatakan bertindak sejajar dengan sumbu longitudinal.

Drag merupakan gaya hambatan, memperlambat kekuatan, yang disebabkan oleh gangguan aliran udara pada sayap pesawat, dan benda-benda yang menonjol lainnya. Drag bertentangan dengan daya dorong, dan bertindak ke belakang sejajar dengan angin relatif.

Weight merupakan gaya berat yaitu gabungan dari pesawat itu sendiri, awak, bahan bakar, penumpang, kargo atau bagasi. Weight menarik pesawat ke bawah karena gaya gravitasi. Ini bertentangan dengan gaya angkat dan beraksi secara vertikal ke bawah melalui center of gravity dari pesawat.

Lift merupakan daya angkat yang sifatnya bertentangan dengan gaya berat, diproduksi oleh efek dinamis dari udara yang bekerja pada sayap, dan bertindak tegak lurus keatas dengan jalur penerbangan melalui sayap.

Wingtip Vortices
Tindakan dari airfoil yang memberikan beban pesawat juga menyebabkan induced drag. Itu ditentukan bahwa ketika pesawat diterbangkan pada sudut positif sayap, ada perbedaan tekanan antara permukaan atas sayap dan bawah sayap, tekanan di atas sayap kurang dari tekanan atmosfer dan tekanan di bawah sayap adalah sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Karena udara yang selalu bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang  rendah, dan jalur yang paling resistensi adalah menuju ujung sayap pesawat, ada gerakan rentang aliran udara dari bawah sayap ke luar dari badan pesawat sekitar ujung sayap. Aliran ini menghasilkan udara lebih di ujung sayap, sehingga menghasilkan pusaran udara yang disebut "vortex.".




Design Characteristic
Setiap pilot yang telah menerbangi berbagai jenis pesawat telah mencatat bahwa setiap pesawat pengoperasiannya  agak berbeda-yaitu, Dengan pelatihan terbang dapat dengan cepat untuk menguasai aplikasi control pesawat, sementara pesawat transport biasanya terasa berat pada kontrol pesawat dan respon untuk mengontrol tekanan lebih lambat. Fitur ini dapat dirancang ke dalam pesawat untuk memfasilitasi tujuan tertentu dari pembuatan pesawat dengan memenuhi dan mempertimbangkan stabilitas pesawat dan persyaratan manuver. Singkatnya, perbedaan mendasar antara stabilitas, manuver, dan pengendalian adalah sebagai berikut:

Stability -Kualitas yang melekat dari pesawat untuk mengoreksi kondisi yang dapat mengganggu keseimbangan, dan untuk kembali atau untuk melanjutkan pada jalur penerbangan yang normal. Hal ini terutama berkaitan dengan karakteristik desain pesawat.

Maneuverability -Kualitas pesawat terbang yang memungkinkan untuk melakukan manuver dengan mudah dan menahan tekanan yang dikenakan saat melakukan manuver. Hal ini diatur oleh berat pesawat, gaya inersia, ukuran dan lokasi kontrol penerbangan, kekuatan struktural, dan tenaga mesin. Ini juga merupakan karakteristik desain pesawat.

Controllability -Kemampuan sebuah pesawat untuk dapat merespon apa yang dikontrol pilot, khususnya yang berkaitan dengan jalur penerbangan. Ini adalah kualitas dari respon pesawat untuk aplikasi kontrol pilot ketika pesawat melakukan manuver, terlepas dari karakteristik stabilitas.


Basic Concepts of Stability
Pada jalur penerbangan di mana sebuah pesawat bisa terbang hanya dibatasi oleh karakteristik aerodinamis dari pesawat, sistem pendorong nya, dan juga kekuatan struktural. Keterbatasan ini menunjukkan kinerja maksimal pesawat pada saat melakukan manuver. Pesawat ini dapat digunakan secara maksimal pada utilisasi yang tinggi, pesawat harus aman dan terkendali sejauh batas-batas yang telah diijinkan, tanpa melebihi kekuatan pilot atau kemampuan terbang yang luar biasa. Jika sebuah pesawat yang terbang lurus dan stabil sepanjang jalur penerbangan yang ditetapkan, gaya yang bekerja pada pesawat harus dalam keseimbangan statis. Reaksi dari badan pesawat ketika keseimbangannya terganggu disebut sebagai stabilitas.
Ada dua jenis stabilitas, statis dan dinamis.definisistabilitas statis

Equilibrium-Semua kekuatan yang berlawanan yang bekerja pada pesawat yang seimbang, (yaitu, stabil, kondisi penerbangan un-accelerated).

Static Stability -Kecenderungan awal bahwa pesawat menampilkan setelah keseimbangan yang terganggu.

Positive Static Stability -Kecenderungan awal pesawat untuk kembali ke keadaan  keseimbangansemula setelah terjadi gangguan.

Negative Static Stability -Kecenderungan awal pesawat untuk terus menjauh dari keadaan semula setelah keseimbangan terganggu

Neutral Static Stability -Kecenderungan awal pesawat untuk tetap dalam kondisi awal setelah keseimbangannya mengalami gangguan.


Static Stability
Stabilitas Tetap sebuah pesawat dalam penerbangan sedikit lebih kompleks dari sekadar menjelaskan nya, karena pesawat ini bebas untuk bergerak ke segala arah dan harus dikontrol dalam melakukan  pitch, roll, dan direction.
Ketika merancang pesawat, seorang insinyur harus memperhitungkan  antara stabilitas, manuver, dan pengendalian, dan masalah tersebut harus diperhitungkan karena kebebasan tiga sumbu pesawat. Terlalu banyak stabilitas merugikan pada saat pesawat melakukan manuver, dan tidak cukup stabilitas akan merugikan pengendalian. Dalam desain pesawat terbang, kompromi antara keduanya adalah kata kunci.

Dinamyc Stability
Perubahan Stabilitas telah didefinisikan sebagai kecenderungan awal bahwa pesawat setelah mengalami ganguan perubahan stabilitas harus dihilangkan . Kadang-kadang, kecenderungan awal adalah berbeda atau berlawanan dari keseluruhan  kecenderungan, sehingga perbedaan harus dibuat antara keduanya. Stabilitas Dinamis adalah kecenderungan bahwa pesawat akan mengalami gangguan keseimbangannya.

Longitudinal Stability (Pitching)
Dalam merancang pesawat terbang, banyak usaha yang dihabiskan dalam mengembangkan tingkat yang diinginkan untuk pesawat dapat stabilitas pada ketiga sumbu. Tapi stabilitas membujur tentang sumbu lateral dianggap yang paling terpengaruh oleh variabel-variabel tertentu dalam berbagai kondisi penerbangan, stabilitas longitudinal adalah berkualitas yang membuat pesawat stabil pada sumbu lateral. Ini melibatkan gerakan melempar sebagai hidung pesawat itu bergerak ke atas dan bawah dalam penerbangan. Sebuah pesawat longitudinal stabil memiliki kecenderungan untuk menyelam atau mendaki secara progresif ke dalam menyelam sangat curam atau memanjat, Karena itu, pesawat dengan ketidakstabilan membujur menjadi sulit dan kadang-kadang berbahaya untuk melakukan penerbangan.

Stabilitas membujur statis atau ketidakstabilan di pesawat terbang, tergantung pada tiga faktor:
1. Lokasi sayap sehubungan dengan pusat gravitasi;
2. Lokasi permukaan ekor horisontal sehubungan dengan pusat gravitasi, dan
3. Daerah atau ukuran permukaan ekor.


Stabilitas Lateral (Rolling)
Stabilitas terhadap sumbu longitudinal pesawat, yang memanjang dari hidung ke ekor, disebut stabilitas lateral. Hal ini membantu untuk menstabilkan efek lateral atau bergulir ketika satu sayap akan lebih rendah daripada sayap di sisi berlawanan dari pesawat. Ada empat faktor desain utama yang membuat stabil pesawat lateral: dihedral, efek pesawat, sweepback, dan distribusi berat.

Stabilitas Vertical (Yawing)
Stabilitas tentang sumbu vertikal pesawat itu (saat sideways) disebut stabilitas Yawing atau pengarah.
Stabilitas Yawing atau pengarah adalah stabilitas lebih mudah dicapai dalam desain pesawat.Luas sirip vertikal dan sisi belakang badan pesawat pusat gravitasi adalah kontributor utama yang membuat tindakan pesawat seperti baling-baling cuaca terkenal atau panah, menunjuk hidung ke relative angin.


AERODYNAMIC FORCES IN FLIGHT MANEUVERS


Force in Turns
Jika sebuah pesawat dilihat saat terbang dalam kondisi lurus - dan dilihat dari belakang, jika ada gaya yang bekerja pada pesawat tersebut maka ada dua kekuatan (gaya angkat dan gaya berat) akan terlihat, dan jika pesawat yang melakukan gerakan miring jelas bahwa gaya angkat tidak akan terlihat, sedangkan gaya berat akan terlihat pada saat pesawat melakukan putaran. Fakta bahwa ketika pesawat melakukan gerakan memutar, gaya angkat bertindak ke dalam pusat belokan.

Force in Climb
Untuk semua tujuan praktis gaya angkat pada sayap pesawat dalam keadaan normal saat melakukan pendakian adalah sama seperti di tingkat penerbangan normal pada kecepatan udara yang sama. Meskipun jalur penerbangan pesawat itu telah berubah ketika pesawat melakukan pendakian telah ditetapkan, sudut serang sayap sehubungan dengan jalur penerbangan cenderung beralih ke praktis nilai yang sama, seperti halnya gaya angkat.
Ada perubahan saat awal, namun, Selama masa transisi dari posisi lurus dan saat penerbangan melakukan pendakian, perubahan pada gaya angkat terjadi ketika tekanan balik gaya angkat pertama kali diterapkan.
Saat pesawat melakukan pendakian akan  meningkatkan angle of attack dan juga meningkatkan gaya angkat. Gaya Angkat saat ini lebih besar dari gaya berat badan pada saat pesawat melakukan pendakian. Setelah jalur penerbangan kembali normal pada bidang miring ke atas, sudut serang dan gaya angkat kembali ke nilai-nilai tentang tingkat penerbangan.



Force in Descend
Seperti saat melakukan pendakian, gaya yang bekerja pada pesawat mengalami perubahan pasti, ketika pesawat melakukan gerakan menurun maupun saat pesawat terbang lurus. Analisis di sini adalah bahwa menurun pada kekuatan yang sama seperti yang digunakan dalam penerbangan lurus

Stall
Sebuah pesawat akan terbang selama sayap pesawat menciptakan gaya angkat yang cukup untuk melawan beban yang diatas permukaan sayap. Pada saat pesawat melakukan gerakkan naik menghasilkan peningkatan sudut serang, Untuk setiap airfoil, ada angle of attack tertentu dimana jumlah maksimum daya angkat diperoleh. Titik ini disebut CL Max atau koefisien daya angkat maksimum pada sudut kritis serangan.

Basic Proppeler Principles
Pesawat baling-baling terdiri dari dua atau lebih bilah baling-baling dan dihubungkan pada hub pusat dengan bilah pisau dari baling-baling. Sebagai hasil dari konstruksi, baling-baling seperti juga airfoil dapat menghasilkan kekuatan yang menciptakan dorongan untuk menarik, atau mendorong pesawat terbang melalui udara. Daya yang dibutuhkan untuk memutar baling-baling dilengkapi oleh mesin. Mesin berputar airfoil dihasilkan dari bilah pisau melalui udara pada kecepatan tinggi, dan baling-baling mengubah kekuatan rotary mesin kepada daya dorong ke depan.
Daya yang dibutuhkan untuk memutar baling-baling adalah dihasilkan dari tenaga mesin. Mesin berputar airfoil dihasilkan dari pisau melalui udara pada kecepatan tinggi, dan baling-baling mengubah kekuatan putar dari mesin menjadi daya dorong ke depan.
Sebuah pesawat bergerak melalui udara menciptakan drag memaksa menentang gerak maju nya. Akibatnya, jika sebuah pesawat adalah untuk terbang, harus ada gaya yang diberikan yaitu sebesar drag, tapi bertindak ke depan. kekuatan ini disebut gaya "dorong."
Bentuk pisau juga mempengaruhi terciptanya daya dorong, karena itu pisau bentuk melengkung seperti bentuk airfoil sayap. Akibatnya, seperti udara mengalir melewati baling-baling, yang tekanan pada satu sisi berkurang dari sisi yang lain. seperti dalam sayap, ini menghasilkan gaya reaksi ke arah tekanan yang lebih rendah. Dalam kasus sebuah sayap, aliran udara atas sayap memiliki tekanan kurang, dan gaya (lift) adalah ke atas. Dalam kasus baling-baling, yang terpasang dalam vertikal bukan bidang horizontal, daerah dari penurunan tekanan di depan baling-baling, dan gaya (thrust) di arah depan. Secara Aerodinamis gaya dorong adalah hasil dari Bentuk baling-baling dan angle of attack pisau.


Torque and P factor
Untuk pilot, "torsi" (kecenderungan yang membelok ke kiri dari pesawat) terdiri dari empat elemen yang menyebabkan atau menghasilkan gaya memutar atau gerakan berputar dari tiga sumbu pesawat . Keempat unsur tersebut adalah:
1. Reaksi Torsi dari mesin dan Propeller.
2. Corkscrewing Pengaruh Slipstream.
3. Aksi Gyroscopic dari Propeller.
4. Asymmetric Pemuatan dari Propeller (P Factor).

Corkscrew Effect
Rotasi kecepatan tinggi dari baling-baling pesawat memberikan sebuah spiral rotasi ke slipstream. Pada kecepatan baling-baling tinggi dan rendah maju kecepatan (seperti dalam lepas landas dan pendekatan untuk power-on stalls), rotasi spiral ini sangat kompak dan memberikan gaya ke samping yang kuat pada pesawat itu kepermukaan ekor vertikal.

Gyroscopic Action
Sebelum efek gyroscopic dari baling-baling dapat dipahami, maka perlu untuk memahami prinsip dasar giroskop. Semua aplikasi praktis giroskop didasarkan pada dua sifat dasar tindakan gyroscopic: kekakuan dalam ruang dan presesi. Yang menarik untuk diskusi ini adalah presesi.
Presesi adalah tindakan yang dihasilkan, atau defleksi, dari rotor berputar ketika kekuatan membelok diterapkan untuk rim nya. ketika gaya yang diterapkan, gaya yang dihasilkan mulai berlaku 90 ° di depan dan di arah rotasi.

Asymmetric Loading ( P Factor )
Ketika sebuah pesawat terbang dengan sudut serang tinggi, "gigitan " dari pisau ke bawah bergerak lebih besar dari "gigitan" dari pisau bergerak ke atas; sehingga memindahkan pusat  gaya dorong ke kanan menyebabkan momen yawing prop disc ke arah kiri sekitar sumbu vertikal. Penjelasan itu adalah benar; Namun, untuk membuktikan fenomena ini, akan diperlukan untuk bekerjanya masalah vektor angin pada masing-masing blade , yang mendapat cukup terlibat ketika mempertimbangkan baik angle of attack dari pesawat dan angle of attack pisau masing-masing .
Pemuatan asimetris ini disebabkan oleh kecepatan yang dihasilkan, oleh kombinasi dari kecepatan pisau baling-baling di pesawat yang berputar dengan cepat lewat udara horizontal melalui baling-baling "disc".  Pesawat yang sedang terbang pada positif sudut serang, hak ( dilihat dari belakang ) atau pisau mengayun kebawah, adalah melewati daerah kecepatan resultan yang lebih besar dari yang mempengaruhi kiri atau upswinging pisau. Karena pisau baling-baling adalah airfoil, peningkatan kecepatan berarti peningkatan gaya angkat. Oleh karena itu, pisau mengayun kebawah memiliki gaya  "mengangkat" cenderung menarik (yaw) hidung pesawat ke kiri.

Load Factror
Bagian sebelumnya hanya sempat mempertimbangkan beberapa poin praktis dari prinsip-prinsip penerbangan. Untuk menjadi pilot, kursus teknis terinci dalam ilmu aerodinamika tidak diperlukan. Namun, dengan tanggung jawab untuk keselamatan penumpang, pilot yang kompeten harus memiliki konsep yang beralasan kuat yang bertindak di pesawat, dan penggunaan menguntungkan dari kekuatan ini, serta operasi  keterbatasan pesawat tertentu. Setiap gaya yang diberikan ke pesawat ntuk membelokkan pesawat dari sebuah garis lurus menghasilkan tegangan pada struktur; jumlah gaya ini disebut "faktor beban."

Load Factror and Airplane Design
Jawaban atas pertanyaan "seberapa kuat seharusnya pesawat menjadi" ditentukan terutama oleh penggunaan pesawat akan dikenakan. Ini adalah masalah sulit, karena beban maksimum yang mungkin jauh terlalu tinggi untuk digunakan dalam desain yang efisien. Memang benar bahwa setiap Pilot dapat melakukan pendaratan sangat keras atau sangat pull up tajam dari menyelam, yang akan menghasilkan beban abnormal. Namun, seperti sangat normal beban harus diberhentikan adalah jika pesawat  dibangun yang akan lepas landas dengan cepat, perlahan-lahan didaratan, dan membawa muatan berharga....

Load Factor and Flight Manouver
Faktor beban kritis berlaku untuk semua manuver penerbangan kecuali penerbangan langsung tidak berakselerasi di mana beban faktor 1 G selalu hadir. manuver tertentu
dipertimbangkan dalam bagian ini dikenal untuk melibatkan relatif faktor beban tinggi

Turns
Peningkatan faktor beban adalah karakteristik semua belokan yang lurus. Seperti telah dijelaskan pada bagian tentang beban faktor secara bergiliran curam dan khususnya angka 3-36 dan 3-37, faktor beban menjadi signifikan baik untuk kinerja penerbangan dan beban pada struktur sayap dengan meningkatnya bank yang di luar sekitar 45°.
Hasil faktor dari pesawat ringan rata-rata dicapai pada bank dari sekitar 70° sampai 75°, dan mengulur-ulur yang kecepatan meningkat sekitar satu-setengah di bank sekitar 63°.

Flight Control
Pada kecepatan tinggi pesawat, flight controls pada penerbangan dibagi menjadi kontrol penerbangan primer dan kontrol penerbangan sekunder atau penunjang. Pada saat terbang, kontrol primer dapat melakukan manuver pesawat tentang pitch, roll, dan yaw. Mereka termasuk aileron, elevator, dan rudder. Kontrol penerbangan sekunder atau pendukung berupa tab, leading edge flap, trailing edge flaps, spoiler, dan slats.

Stalls
Stall yang normal masuk dari penerbangan mendatar, atau memanjat lurus tidak berakselerasi, akan tidak menghasilkan faktor beban tambahan di luar 1 G dari penerbangan lurus dan tingkat. Sebagai kios terjadi, namun, load factor ini dapat dikurangi menuju nol, faktor di mana tidak ada yang tampaknya memiliki berat badan;
dan pilot memiliki perasaan "mengambang bebas di ruang" .Dalam pemulihan acara dipengaruhi oleh gertakan kontrol elevator ke depan, faktor beban negatif, orang-orang yang memaksakan beban di atas sayap dan meningkatkan pilot dari kursi, dapat diproduksi. Selama pullup berikut pemulihan stalls, signifikan faktor beban kadang diinduksi. Secara tidak sengaja ini dapat lebih ditingkatkan selama berlebihan diving ( dan akibatnya tinggi kecepatan udara ) dan tiba-tiba pullups ke tingkat penerbangan . Satu sisi biasanya mengarah ke yang lain, sehingga meningkatkan load factor. Pullups tiba-tiba di tinggi kecepatan diving dapat mengenakan beban kritis pada struktur pesawat dan dapat menghasilkan berulang atau sekunder stall dengan meningkatkan angle of attack tidak dengan mengulur-ulur .

Spins
Sejak spin stabil pada dasarnya berbeda dari sebuah stall di unsur selain rotasi, pertimbangan load factor yang sama berlaku sebagai orang-orang yang berlaku untuk kios pemulihan. Sejak putaran pemulihan biasanya dilakukan dengan lebih rendah dari pada yang umum dalam pemulihan kios, lebih tinggi kecepatan yang sangat dan faktor beban akibatnya lebih tinggi yang diharapkan. The load factor di spin yang tepat pemulihan biasanya akan ditemukan sekitar 2,5 G. The load factor selama spin akan bervariasi dengan spin karakteristik dari setiap pesawat, tetapi biasanya ditemukan menjadi sedikit di atas 1 G dari tingkat penerbangan. ada dua alasan ini benar:
Kecepatan udara pada spin sangat rendah, biasanya dalam 2 knot dari kecepatan stall tidak berakselerasi; dan
Pivots pesawat, dari pada bergantian, sementara itu di spin.

High Speed Stall
Pesawat ringan rata-rata tidak dibangun untuk menahan aplikasi berulang memuat faktor-faktor umum untuk melakukan stall pada kecepatan tinggi. beban faktor yang diperlukan untuk manuver ini menghasilkan stres pada sayap dan  struktur ekor, yang tidak meninggalkan margin yang wajar untuk keselamatan di sebagian besar pesawat ringan.

Chandelles and Lazy Eight
Akan sulit untuk membuat pernyataan yang pasti tentang faktor beban dalam manuver ini karena keduanya melibatkan halus, penyelaman dangkal dan pullups. Faktor beban terjadi dan tergantung langsung pada kecepatan penyelaman dan kecuraman dari pull up.

















WEIGHT AND BALANCE

Weight and Balance
Seringkali pilot menganggap berat pesawat dan keseimbangan data sebagai informasi yang menarik hanya untuk design, dispatcher, dan operator terjadwal dari maskapai penerbangan. Seiring dengan ide ini, penalaran adalah bahwa pesawat itu ditimbang selama proses sertifikasi dan bahwa data ini berlaku tanpa batas waktu, tanpa perubahan peralatan atau modifikasi. Selanjutnya, informasi ini menjadi rutinitas yang bisa diterapkan atau "rule of thumb" seperti: "Jika saya memiliki tiga penumpang, saya hanya bisa memuat 100 galon bahan bakar; empat penumpang-70 galon. "
Memang, aturan ini cukup di banyak kasus, tetapi sebagai subjek "Berat dan Balance" menunjukkan, kekhawatiran bukan hanya dengan berat pesawat tetapi juga lokasi pusat gravitasinya (CG). Pentingnya CG seharusnya menjadi jelas dalam pembahasan stabilitas, pengendalian, dan kinerja. Jika semua pilot dipahami dan dihormati efek CG di pesawat terbang, maka salah satu jenis kecelakaan akan dihilangkan dari catatan: "PENYEBAB UTAMA DARI KECELAKAAN- AIRPLANE ADALAH CENTER OF GRAVITY KELUAR DARI BATAS ke belakang DAN DISTRIBUSI BEBAN YANG TIDAK SAMA, AKIBATNYA AIRPLANE TIDAK STABIL. PILOT HILANG PENGENDALIAN AIRPLANE SAAT TAKE OFF DAN CRASHED. "

Effect of Weight on Flight Performance
Saat lepas landas / climb dan mendarat kinerja suatu pesawat ditentukan atas dasar maksimum berat yang diijinkan saat lepas landas dan mendarat. Sebuah berat berat kotor akan menghasilkan lebih lama lepas landas dan climb secara perlahan-lahan, dan saat mendarat akan lebih cepat dan rolling dilandasan. Bahkan kelebihan muatan sedikit saja mungkin membuat pesawat untuk menghapus kendala yang dianggap biasanya tidak serius selama lepas landas, kondisi di bawah biasanya lebih menguntungkan.

Effect of Weight on Airplane Structure
Pengaruh berat tambahan pada struktur sayap dari sebuah pesawat tidak memenuhi persyaratan kelaikan Udara yang menentukan bahwa struktur pesawat terbang diberikan sertifikat dalam kategori normal (di mana pesawat dilarang melakukan akrobat udara) harus cukup kuat untuk menahan load factor 3,8 untuk mengukur beban dinamis yang disebabkan oleh manuver dan hembusan. Ini berarti bahwa struktur utama pesawat dapat menahan beban 3,8 kali gross disetujui berat pesawat tanpa terjadi kegagalan structural. Jika ini diterima sebagai indikasi dari faktor beban yang mungkin dikenakan selama pesawat beroperasi, kelebihan100-pon akan membebankan kelebihan struktural potensial lebih dari 380 pound. Pertimbangan yang sama bahkan lebih mengesankan dalam hal utilitas dan kategori pesawat akrobatik, yang memiliki load factor persyaratan masing-masing 4.4 dan 6.0.

Komentar

  1. https://materidasarpenerbangan.blogspot.com/2020/05/apa-itu-power-transfer-unit-pada-pesawat.html?m=1

    Kunjung juga materi seputar teknisi pesawat

    BalasHapus
  2. Online casino reviews【VIP】【Malaysia】nba basketball
    【 nba basketball reviews】,nba basketball 샌즈카지노 predictions,free カジノ シークレット basketball predictions,soccer betting odds,best basketball bets 카지노사이트 of 2021,bet365 odds,free tennis betting lines,

    BalasHapus

Posting Komentar